Selamat datang di http://glandisepa.blogspot.com , semoga bermanfaat :)

Senin, 09 April 2012

Pengertian TEORI (TeArs1)


Teori dapat digunakan sebagai model dalam memahami dan menanggapi masalah. Teori dapat dianggap gagal apabila tidak teruji kebenarannya. Teori berasal dari ilmu (berdasarkan bukti nyata dan logis), agama (berdasarkan keyakinan), dan alam (berdasarkan fenomena alam). Umumnya, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Pernyataan teori umumnya hanya diterima secara sementara dan bukan merupakan pernyataan akhir. Teori diartikan sebagai pendapat. Teori tidak hanya mengandung pendapat tapi juga definisi. Dari penjelasan definisi teori oleh Kerlinger (1973:9) terkandung 3 konsep penting. Pertama ,teori merupakan 1 set proporsi yang terdiri atas konsep-konsep yang berhubungan. Kedua, teori memperlihatkan hubungan antar variable/antar konsep yang menyajikan suatu pandangan yang sistematik tentang fenomena. Ketiga, teori haruslah menjelaskan variabelnya dan bagaimana variable itu berhubungan. Oleh  karena itu teori bersifat fleksibel (berkembang). Kedudukan teori sebagai mediator (penghubung antara masalah dan solusi penyelesaiannya).
Teori merupakan salah satu hal yang paling penting yang harus dipahami seorang peneliti ketika ia melakukan penelitian karena dari teori-teori yang ada peneliti dapat menemukan dan merumuskan permasalahan sosial yang diamatinya secara sistematis untuk selanjutnya dikembangkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis penelitian.
Dalam ilmu pengetahuan, teori berarti kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak pengamatan dan terdiri atas kumpulan ide yang saling berkaitan. Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh suatu teori namun belum pernah diamati.
Menurut Ismaun dalam Achmad Sudrajat mengemukakan bahwa teori adalah pernyataan yang berisi kesimpulan tentang adanya keteraturan subtantif. Menemukan keteraturan itulah tugas ilmuwan, dan dengan kemampuan kreatif rekayasanya, ilmuwan dapat membangun keteraturan rekayasa. Keteraturan rekayasa ini dapat dibedakan dalam tiga keteraturan, yaitu : (1) keteraturan alam, (2) keteraturan kehidupan sosial manusia dan (3) keteraturan rekayasa teknologi.






Yang dimaksud dengan
1.    Keteraturan alam (hard science) adalah segala proses alam yang berupa anorganik maupun organik dalam hubungan satu dengan lainnya yang dapat diprediksikan relatif tepat. Dari kemajuan teori ini, manusia mampu memanfaatkan alam untuk kemajuan peradaban manusia. Namun alam menjadi marah akibat eksploitasi di luar batas kendali. Contohnya kasus penebangan pohon dan penggundulan hutan dengan seenaknya, serta menghilangkan daerah resapan air yang berubah menjadi lahan beton sehingga menimbulkan banjir di mana-mana. Selain itu juga kasus pemanasan global dan rusaknya lapisan ozon.
2.    Keteraturan kehidupan social manusia (soft science) adalah suatu keadaan di mana hubungan hubungan sosial berlangsung dengan selaras, serasi, dan harmonis menurut nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Meskipun kemajuannya tidak sehebat hard science, soft science juga mengalami perkembangan pesat dan keteraturan ini saling berhubungan. Contohnya ketika manusia mampu menciptakan teknologi computer atai transportasi, maka secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap pola hidup manusia itu sendiri, baik dalam hal ekonomi, social politik ataupun perilaku sehari-hari.namun apabila soft science tidak disertai dengan etik dan moral maka akibatnya terjadi kemunduran yang menghilangkan fitrah manusia. Contohnya tidak stabilnya mata uang rupiah karena banyak orang beramai-ramai memborong Dollar sebagai komoditi dan system perekonomian pun menjadi labil serta pembangunan menjadi tersendat-sendat.
3.    Keteraturan rekayasa teknologi memiliki persoalan adalah ketika ilmuan telah berhasil mengembangkan teknologi cloning pada kambing dengan maksud untuk mendapatkan jenis varietas unggul yang persis sama dengan “induknya”. Bagaimana jika hal tersebut diujicobakan pada pada manusia ? Seandainya ini terjadi, maka penduduk dunia ini akan diisi dengan manusia-manusia yang sejenis dan banyak kemiripan, akan didapatkan ribuan duplikat Einstein yang sangat genius atau bahkan ribuan duplikat Fira’un yang sangat zalim. Jelas, semua ini mengingkari fitrah manusia dan tidak boleh terjadi dan seharusnya rekayasa teknologi tidak dimaksudkan ke arah itu. Untuk mengantisipasinya perlu langkah bijak, rangkaian kebijakan dan pelaksanaan dalam rangka mencapai tujuan/memecahkan persoalan tertentu (strategi).
Dari pemaparan di atas, bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja yang terkonsep untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan daftar untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar